Minggu, 14 Juni 2009

Teknologi jepang"Mobil tenaga air"

Dunia otomotif dikejutkan dengan berita keberhasilan sebuah perusahaan Jepang, Genepax, meluncurkan mobil bertenaga air. Menariknya, kendaraan tersebut muncul di saat harga bahan bakar minyak terus melonjak di banyak negara dunia dan sempat ditayangkan di televisi. Setelah diisi air, Si Kancil – karena ukurannya seperti mobil Kancil di Malaysia – langsung meluncur.

Alhasil, sebagian orang pun menduga, mobil tersebut menggunakan bahan bakar air. Para ahli mesin pun kaget. Pasalnya, air tidak bisa langsung dibakar untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai penggerak kendaraan.

Mobil Listrik
Setelah ditelusuri, ternyata Genepax tidak memperoses air langsung menjadi bahan bakar. Pada mobil Reva, buatan Takeoka Mini Car yang dijadikan percobaan, tidak ditemukan mesin pembakaran dalam (internal combustion) yang digunakan kendaraan bermotor komersial sekarang ini. Yang ada adalah motor listrik dan generator pembangkit listrik berupa susunan dari rangkaian membran yang disebut MEA (membrane electrode assembly) bersama air.

Sudah dipastikan, mobil digerakkan oleh tenaga listrik. Meski begitu, mobil ini tidak punya colokan atau steker yang bisa dihubungkan kelistrikan rumah atau generator.

Dengan demikian, mobil ini benar-benar mengandalkan energi dari air. Fitur inilah yang dibanggakan dan dijadikan daya tarik utama oleh Genepax. Karena dengan menggunakan teknologi mereka, mobil listrik tidak lagi memerlukan infrastruktur baru untuk mengisi ulang batere, baik di rumah maupun tempat parkir umum.

Teknologi jepang"semangka kotak"

Kalau semangka bulat sih di Indonesia banyak banget, dan lumayan murah 1000 rupiah juga dah dapat dua iris. Dan mudah didapat di negeri kita yang subur loh jinawi. Kalau semangka kotak pernah lihat? kalau belum lihat gambar di samping. Inilah hasil kreatif orang jepang merekayasa hasil pertanian membentuk semangka yang awalnya bulat menjadi kotak, dengan alasan lebih mudah dan simple. Karena rumah jepang kan sempit-sempit dan tidak bisa muat banyak untuk nyimpen barang.

Selain itu lebih mudah menyimpannya, tidak mudah pecah karena jatuh atau mengelinding. Kalau kotak kan bisa di tumpuk kemungkinan jatuh atau pecah minim. Selain itu tidak perlu perlu tempat banyak dengan jumlah semangka yang banyak.

Mau beli? harganya sekitar 10.000 yen. Kalau di rupiahkan saat ini sekitar 1.080.000 rupiah. Muaahal banget ya… kalau dibelikan di Indonesia dah dapat berapa kresek? hehe. kreativitasnya patut kita ikuti. InsyaAllah Indonesia sangat bisa, karena Indonesia jauh lebih pinter kok tinggal sarananya aja yang belum menunjang.

teknologi jepang"Mesin penjual telur"

Mesin penjual telurpun juga ada di Negeri Sakura ini. Memang tidak mau repot negeri yang satu ini. Mesin ini pun tidak berada di dalam rumah atau di dalam gedung terletak di luar rumah dan terbuka selama 24 jam. Jadi kalau kita butuh kapanpun bisa membelinya. Berbagai mesin penjual otomatis memang ada di negeri Matahari terbit ini.

Kalau di Indonesia mungkin telur tidak ada mas kaduluwarsanya. Tapi kalau di negeri ini segala jenis makanan ada masa kaduluwarsanya. Untuk telur sekitar satu minggu setelah di keluarkan. Mungkin ini salah satu rahasia jepang juga kenapa umurnya bisa mencapai 80 an ke atas. Harga telur di negeri ini termasuk barang murah.

Teknologi jepang "padi dalam tanah"

Saat tiba di Negeri sakura ini saya juga agak sedikit kaget. Karena bayangan yang terlintas saat mau berangkat dari Indonesia adalah negeri yang penuh teknologi. Ternyata di Negeri sakura inipun banyak sekali persawahan dan perkebunan. Sebagian besar orang-orang jepang yang sudah lanjut usia umur 80-90 dan diatasnya mengoptimalkan di perkebunan, Sambil menunggu jemputan malaikat maut hehe..
Tanaman hijau dengan berbagai macam tanaman sangat mudah kita temui di negeri sakura ini. melihat pemandangan seperti ini terkadang kayak di Indonesia saja, gak terasa di Negeri Matahari Terbit.Hanya bedanya orang-orang Jepang saat bercocok tanam mereka semua memakai sepatu dan kaos tangan sehingga tidak kotor. Selain itu semua pakai mesin dari bajak tanah,penanaman padi,sampai pemanenan padi. Jadi cukup satu sampai dua orang untuk mengerjakan lahan yang luas.
Ada yang menarik dan subhanallah sebuah kemajuan dari negeri ini. Kalau hal di atas mungkin hal yang biasa di Indonesiapun banyak.Namun ada lahan di dalam gedung yang bisa digunakan untuk bercocok tanam. tepatnya Di lantai dasar gedung Nomura yang berlantai 27 di distrik Otemachi, Tokyo mereka menanam berbagai tanaman seperti sayuran-sayuran dan padi.
Di areal seluas 1000 m2 tumbuh subur sayuran seperti tomat, strawberi, padi dan tanaman lainnya. Tanaman di tanam dengan sistem hidroponik (cara menanam tanpa media tanah). Karena di dalam gedung di bawah tanah maka sinar mataharipun tidak bisa menembus ke dalam tanaman ini. Namun dengan teknologinya negeri ini sebagai pengganti cahaya matahari, kebun dibawah tanah ini di suplai oleh lampu seperti LED, dan high-pressure sodium vapor lamps. Semuanya di kontrol oleh komputer sehingga baik cahaya maupun temperatur mirip dengan kebun aslinya.
Untuk menanam padi, misalnya, dipakai bak tanah yang dirancang khusus. Airnya diganti secara otomatis setiap hari. Secara berkala juga diberikan nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Di lokasi yang juga disebut Pasona O2 itu, lahan padi hanya seluas 6 x 5 meter. GM Pasona O2, Yasuyuki Nambu mengatakan, padi tersebut bisa dipanen 3-4 kali setahun. Setiap panen, bisa menghasilkan 20 Kg padi. Proyek Pasona ini didirikan tanggal 11 Februari 2005. Kalau misal setiap keluarga punya satu lahan di bawah rumah mereka maka akan tercukupi kebutuhan makanan setiap saat. Subhanallah kemandirian yang luar biasa jika terwujud.:-)
Indonesia kapan dikembangkan seperti ini ya ? atau mungkin gak perlu ya? lahannya saja masih melimpah ruah tapi belum dimaksimalkan penggunaannya. Tapi kemajuan teknologinya patut kita tiru dan diterapkan di Negeri kita tercinta. Karena Indonesia adalah negeri harapan dunia. Negeri yang akan menjadi penyelesai masalah umat. Negeri kebangkitan dunia InsyaAllah. Itu keyakinan saya. Allahu`alam bishshowab. aa_dysSumber: impactlab

Teknologi jepang"Robot bisa baca"

Di Jepang robot bukan hanya bisa jalan, tapi juga baca buku.














Seperti yang dilakukan oleh Ninomiya-kun, seorang robot dengan tinggi 1 meter dan berat 25 kg ini adalah hasil pernikahan antara universitas Kitakyushu dan universitas Shanghai Jiao Tong yang dipertunjukkan pada pameran robot di Kitakyushu, Fukuoka.Dengan teknologi pengenalan teks, Ninomiya-kun bisa mengenali lebih dari 2,000 kosakata kanji, hiragana dan katakana. Artinya dia bisa membaca buku layaknya anak kecil berumur 10 tahun.

Diharapkan suatu hari nanti, robot-robot seperti Ninomiya-kun dapat membacakan buku atau koran ke para lanjut usia dan membacakan dongeng ke anak-anak setiap malam sehingga tidak merepotkan orang tua.